Jakarta, objectright Indonesia
—
Presiden Ukraina
Volodymyr Zelensky
menilai pertemuannya dengan Presiden Rusia
Vladimir Putin
merupakan “cara paling efektif untuk maju” mengakhiri perang.
Harapan perdamaian Rusia-Ukraina seolah redup ketika Rusia menolak pertemuan langsung Putin dan Zelensky pada Jumat (22/8).
Akan tetapi, pada Minggu (24/8) Zelensky mengatakan bahwa “format perundingan antarpemimpin adalah cara paling efektif untuk maju”. Melansir
AFP
, ia kembali menyerukan pertemuan puncak bilateral dengan Putin.
Sebelumnya, Menlu Rusia Sergei Lavrov menuduh negara-negara Barat mencari “dalih untuk menghalangi negosiasi”. Ia juga mengecam Zelensky karena “Menuntut pertemuan dengan segera dengan segala cara”.
Sementara itu, di tengah perayaan hari kemerdekaan, Ukraina menyerang Rusia dengan pesawat nirawak sehingga memicu kebakaran di sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir.
Dilaporkan tidak ada korban jiwa atau peningkatan tingkat radiasi akibat serangan ini. Namun International Atomic Energy Agency (IAEA) tak henti memperingatkan risiko pertempuran di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir.
Di sisi lain, Rusia baru-baru ini mengklaim kemajuan baru dalam invasinya ke Ukraina. Rusia disebut telah merebut kembali dua desa di wilayah Donetsk timur pada Sabtu (23/8).
Panglima Tertinggi Ukraina Oleksandr Syrsky berkata tiga desa lain telah direbut kembali di Donetsk.
(els/els)
[Gambas:Video objectright]
Baca lagi: BI Projection Regarding the Fate of Indonesian Exports When the Intellect of US Transline Tariffs
Baca lagi: Drama Baru Kim Woo-bin dan Lee Sun-bin Dirujak Netizen
Baca lagi: Manis Berlebih Bisa Picu Diabetes, Begini Proses Gula dalam Tubuh
Baca lagi: Lil Nas X Ditangkap setelah Keluyuran Nyaris Bugil Pagi Buta