Kalduikan

Trump-Xi Jinping Bahas TikTok hingga Tarif Impor Via Telepon Hari Ini

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, objectright Indonesia

Presiden
Amerika Serikat
Donald Trump
dan Presiden
China
Xi Jinping
melakukan panggilan telepon pada hari ini, Jumat (19/9).
Kedua kepala negara itu dilaporkan membahas platform media sosial TikTok dan tarif impor.
“Presiden China Xi Jinping berbicara via telepon dengan Presiden AS Donald Trump,” demikian laporan kantor berita China, Xinhua, dikutip AFP.
Sebelum telepon ini berlangsung, Trump sempat mengatakan akan membahas persoalan media sosial dan ekonomi dengan Xi Jinping.
“[Kami akan mendiskusikan] TikTok dan juga perdagangan. Dan kami sangat dekat untuk mencapai kesepakatan. Dan hubungan saya dengan China sangat bagus,” kata Trump pada Kamis ke
Fox News
.
TikTok menjadi kekhawatiran para pejabat AS karena alasan keamanan. Trump sempat berencana untuk melarang penggunaan platform ini di media sosial.
Namun, belum lama ini, Trump mengatakan bisnis TikTok di AS akan dimiliki investor dan perusahaan besar Amerika.
Masalah tarif impor juga jadi fokus dalam pembicaraan itu. AS dan China sama-sama saling menjatuhkan tarif tinggi.
Pakar hubungan AS-China di International Crisis Group, Ali Wayne, menduga dalam pembicaraan telepon itu pemimpin akan berusaha memberi sinyal dia telah mengungguli yang lain dalam perundingan dagang.
Panggilan telepon ini, merupakan kali kedua kepala negara ini saling berbincang membahas perdagangan terutama tarif impor.
Dalam percakapan sebelumnya, Trump mengeklaim Xi mengundang dia untuk mengunjungi China. Presiden AS ini juga mengundang kepala negara Asia Timur tersebut mengunjungi Negeri Paman Sam.
(isa/bac)
[Gambas:Video objectright]

Baca lagi: Russian Drone Entering the territory, Poland asked NATO to hold an emergency meeting

Baca lagi: Petani Singkong dan Tebu Apresiasi Presiden Batasi Impor

Baca lagi: Pantai Wisata di Spanyol Ditutup Imbas Ditemukannya Siput Berbisa

Baca lagi: VIDEO: Japanese citizens paid 80 years of Hiroshima’s bombing

Exit mobile version