Jakarta, objectright Indonesia
—
Presiden Amerika Serikat
Donald Trump
dan bos Tesla
Elon Musk
terlihat bertemu tatap hingga berjabat tangan untuk pertama kalinya usai sempat cekcok dan perang kata-kata di media sosial.
Pertemuan ‘reuni’ mantan sekutu yang berubah menjadi ‘musuh politik’ ini berlangsung di acara tribute atau penghormatan terakhir untuk mendiang loyalis Trump, Charlie Kirk, yang tewas ditembak beberapa pekan lalu. Acara tersebut berlangsung pada Minggu (21/9) waktu AS.
Pertemuan Trump dan Musk, mantan ‘menteri’ di kabinetnya yang kemudian diberhentikan, ini memunculkan spekulasi bahwa keduanya mungkin tengah rekonsiliasi.
Trump tampak berjabat tangan dan berbincang dengan Musk, eks bos Kementerian Efisiensi Pemerintah Federal AS (DOGE).
Keduanya terlihat duduk di tribun sebuah stadion di Glendale, Arizona, tempat puluhan ribu orang berkumpul untuk memberi penghormatan kepada Kirk.
Video momen Trump dan Musk yang terlihat akrab ini beredar luas di media sosial dan turut dibagikan akun resmi Gedung Putih di X. Musk juga turut mengunggah fotonya bersama Trump di akun X pribadinya dengan caption “For Charlie.”
Musk menyumbang lebih dari US$270 juta untuk kampanye presiden Trump sekaligus ikut berkampanye keliling negara-negara bagian kunci guna menggalang dukungan bagi Partai Republik selama pemilu AS 2024.
Dikutip
The Guardian
,
setelah Trump menang, sang presiden pun menunjuk Musk untuk memimpin DOGE, sebuah kementerian baru yang dibentuk Trump guna fokus mengontrol pengeluaran dan memangkas anggaran negara.
Namun hubungan Musk dan Trump memburuk setelah Gedung Putih mengusulkan RUU terkait pajak dan belanja negara. Musk menyebut RUU itu “sangat gila dan merusak.”
[Gambas:Twitter]
Perseteruan luar biasa itu banyak terjadi di media sosial, di mana Musk menuduh Trump masuk dalam “berkas Epstein” dokumen terkait terpidana pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein. Pada Juli lalu, Trump bahkan mengatakan akan “mempertimbangkan” ide mendeportasi Musk.
Pasca keretakan tersebut, Musk sampai mengumumkan rencana membentuk partai politiknya sendiri, “America First” untuk melawan Trump dan Partai Republik.
(rds)
[Gambas:Video objectright]
Baca lagi: Genetic factors and lifestyle to maintain heart health
Baca lagi: Hubner Mendadak Hilang dari Indonesia vs Lebanon, Ada Apa?
Baca lagi: Siaga Topan Super Ragasa, Hong Kong Tutup Bandara 36 Jam
Baca lagi: Erika Carlina Umumkan Kelahiran Anak Laki-laki Pertama