Kalduikan

Semua Kapal GSF Dibajak, Bagaimana Nasib Greta Cs yang Diculik Israel?

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, objectright Indonesia

Israel telah membajak semua kapal yang tergabung dalam misi
Global SumudĀ Flotilla
(GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke
Jalur Gaza
.
Dalam pembajakan itu, Israel menahan ratusan relawan, aktivis, hingga jurnalis. Tercatat 42 kapal yang tergabung di GSF dan lebih dari 500 orang relawan dari berbagai negara yang ikut pelayaran ini.
Menurut laporan di situs resmi, saat ini 461 relawan termasuk aktivis asal Swedia Greta Thunberg diculik Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Peserta Global Sumud Flotilla telah dicegat diculik pasukan Israel karena berani berlayar melawan blokade ilegal Israel di Gaza. Mereka kini terancam hukuman penjara,” demikian keterangan dalam situs
GSF
.
Lalu bagaimana kondisi mereka saat ini?
Sebelum berlayar, para relawan dan aktivis telah mempersiapkan video terkait misi ini dan menggambarkan skenario yang diperkirakan akan menimpa mereka.
Saat mendekati perairan Gaza, satu per satu kapal GSF dibajak Israel dan tim kehilangan jejak mereka. Tim misi ini lalu merilis video relawan yang diculik Israel.
“Jika anda menonton video ini, saya sudah diculik dan dibawa paksa pasukan Israel. Misi kemanusiaan kami mematuhi hukum internasional dan tak melanggar,” kata Greta, dikutip Reuters.
Dalam rekaman yang dirilis Israel, Greta dan relawan lain tampak duduk di dek kapal. Mereka diklaim dalam keadaan baik padahal dalam kondisi ditahan. Beberapa dari mereka telah dikirim ke kapal kargo kemudian diturunkan di daratan.
Direktur organisasi hak asasi manusia dan pusat bantuan hukum Adalah, Suhad Bishara, mengatakan saat ini tim menunggu kedatangan mereka yang ditahan di pelabuhan Ashdod, 40 km dari utara Jalur Gaza.
Bishara menyebut begitu armada tiba, mereka akan diidentifikasi dan dipindah ke otoritas imigrasi untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu deportasi. Sembari menunggu waktu pemulangan itu, para relawan kemungkinan akan ditahan di Penjara Ketziot, Israel Selatan.
Ketziot merupakan penjara dengan keamanan tinggi yang biasanya tak menahan orang yang dianggap melanggar imigrasi. Penjara ini jadi tempat para relawan karena dianggap memudahkan Israel memasok logistik selama ditahan.
“Perhatian utama kami di tahap ini tentu saja, adalah kesejahteraan mereka, termasuk kondisi kesehatan, memastikan mereka semua mendapat bantuan hukum sebelum sidang di Pengadilan Imigrasi dan selama mereka berada di penjara Israel,” ujar Bishara, dikutip Reuters.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menduga Greta Cs bakal diusir dari Israel pada 6 atau 7 Oktober. Para peserta GSF itu, lanjut dia, akan diterbangkan ke ibu kota negara-negara Eropa menggunakan pesawat sewaan.
(isa/dna)

Baca lagi: Penghasilan Rp1,6 M per Bulan, Nicole Kidman Tak Minta Tunjangan Anak

Baca lagi: Only owned by 5 countries, what is the function of the UN Veto right?

Baca lagi: Giant Vehicle Commercial Vehicle EV China Farizon Officially Entering RI

Baca lagi: Not only in the Satpas, the SIM C Practice Examination is also conducted on the highway

Picture of content

content

You may also like