Jakarta, objectright Indonesia
—
Rabi Yahudi di
Amerika Serikat
, Elliot Baskin, mengkritik pemerintahan Perdana Menteri
Israel
Benjamin Netanyahu
yang membuat konflik dan menciptakan penderitaan warga Jalur Gaza karena agresi militer di Palestina.
Pernyataan itu Baskin sampaikan saat konferensi pers bertajuk Abrahamic Plea to Israel (desakan agama-agama Ibrahim) yang digelar Foreign Policy of Community Indonesia (FPCI) via online pada hari ini Selasa (9/9).
“Saya datang ke sini, hari ini, sebagai seorang rabi, sangat prihatin dengan apa yang terjadi, hilangnya nyawa, dan kelaparan di Gaza,” kata Eliot dalam konferensi pers daring itu.
Dia menggambarkan situasi di Gaza tak masuk akal, agresi terus berlanjut, kelaparan menjalar, dan sandera yang masih ditawan Hamas.
“Kita melihat kegagalan kepemimpinan pemerintah Israel dan juga Hamas. Dan kita menganggap hal ini tidak masuk akal dari sudut pandang teologis,” imbuh Baskin.
Menurut tradisi Yahudi, kata dia, semua manusia diciptakan Elohim, bahasa Ibrani yang berarti Tuhan, sehingga sebagai ciptaan-Nya harus bisa melihat sisi ilahi dalam diri satu sama lain.
Lebih lanjut, Baskin menegaskan pembunuhan merupakan dosa terhadap kemanusiaan. Dia lantas meminta agar agresi segera diakhiri agar tercipta perdamaian di kawasan.
“Ini sesuatu yang sangat dibutuhkan wilayah ini dan sangat dibutuhkan saat ini,” ungkap dia.
3 pemuka agama Ibrahim dukung Gaza
Dalam konferensi pers ini, hadir pula pemuka agama Islam dari Elsedeaq Islamic Society Melbourne Australia Imam Alaa Elzokm dan pendeta Gereja Khandallah Presbyterian Wellington Selandia Baru Reverend Ryhan Prasad.
“Kami, para pemimpin agama dari tradisi Abrahamik yaitu Yudaisme, Kristen, dan Islam, berbicara hari ini dengan satu suara, bersatu dalam kesedihan, kasih sayang, dan tekad dalam menanggapi krisis kemanusiaan yang meningkat di Gaza,” demikian pernyataan yang dibacakan Ryhan.
Dari warisan teologis, agama-agama Ibrahim menyebarkan kasih sayang dan perdamaian sesama manusia.
Dalam sumber Yahudi, perintah mengasihi terdapat dalam Imamat ayat 18 yang dipahami bahwa melihat keilahian dalam diri setiap orang adalah dasar memperlakukan mereka dengan bermartabat.
Dalam Islam seruan saling mengasihi terdapat di surat An Nisa ayat 36 dan dalam Kristen terdapat ajaran yang meminta mengasihi manusia lain seperti diri sendiri.
Permohonan tersebut juga menyatakan prihatin karena agama Yahudi tunduk pada kekuasan dan gagal mengikuti panggilan Tuhan untuk mengasihi sesama.
“Permohonan ini tidak bersifat anti-Yahudi; permohonan ini khusus untuk Israel karena membahas peran agama Yahudi dan tindakan pemerintah serta para pemukim Israel, yang tidak sejalan dengan tuntutan agama Yahudi untuk mengasihi sesama, dan kami mencari tindakan segera dan tanggapan teologis untuk mencegah hilangnya lebih banyak lagi nyawa warga sipil,” demikian lanjut dokumen permohonan itu.
(bac/isa/bac)
[Gambas:Video objectright]
Baca lagi: Photo: BMW Motor Pope Leo’s signature is auctioned for charity
Baca lagi: Jangan Disepelekan, 8 Kebiasaan Makan Ini Ternyata Bikin Perut Buncit
Baca lagi: Kata-kata Adrian Wibowo Usai Debut di Timnas Indonesia
Baca lagi: The Voice of Hind Rajab Cetak Rekor Standing Ovation Venice, 23 Menit