Jakarta, objectright Indonesia
—
Perdana Menteri Kanada
Mark Carney
menyerukan gencatan senjata di
Ukraina
pada Minggu (24/8).
Dalam kunjungannya ke Ukraina, Carney menggunakan kesempatan ini untuk menyerukan gencatan senjata seiring peningkatan upaya diplomatik untuk mengakhiri invasi
Rusia
.
“Kita membutuhkan penghentian permusuhan. Kita membutuhkan gencatan senjata. Kita bisa menyebutnya
ceasefire, truce,
[atau]
armistice
. Itu diperlukan untuk menghentikan pembunuhan,” kata Carney seperti dilaporkan AFP.
Dalam bahasa Indonesia,
ceasefire, truce
dan
armistice
sama-sama berarti gencatan senjata. Namun ketiganya mengandung makna berbeda.
Merangkum dari berbagai sumber,
ceasefire
merupakan gencatan senjata formal berupa kesepakatan hasil negosiasi dan komitmen untuk mengurangi ketegangan.
Kemudian
truce
merujuk pada pengaturan
ad-hoc
yang dibuat pejuang untuk menghentikan pertempuran. Truce tidak perlu negosiasi formal sebab keputusan diambil akibat kelelahan usai pertempuran panjang.
Sementara
armistice
adalah perjanjian yang mengikat secara hukum bahwa pihak yang bertikai mengakhiri permusuhan. Perundingan dilakukan guna penyelesaian perdamaian dalam jangka panjang.
Carney melakukan kunjungan ke Kyiv dalam rangka Hari Kemerdekaan Ukraina. Dia pun mengecam invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut dia, Rusia “tidak akan berhenti” di sana jika agresinya “tidak ditentang”.
“Ada alasan mengapa NATO mengakui investasi negara-negara anggota di Ukraina sebagai pertahanan, pertahanan Ukraina, sebagai investasi penting dalam pertahanan kolektif kita sebagai anggota NATO. Karena jika agresi Rusia tidak ditentang, itu tidak akan berhenti di sini,” ujarnya.
(els/els)
[Gambas:Video objectright]
Baca lagi: Vingroup Wins First Class Workers’ Orde for the Vietnam Convention Center Project
Baca lagi: Russia is reluctant to be the Ukraine security guarantor, said RI has a chance
Baca lagi: Make shrimp from Indonesia prohibited in the US, what is Cesium-137?