Kalduikan

Macron Tunjuk Sebastien Lecornu jadi PM Baru Prancis

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, objectright Indonesia

Presiden
Emmanuel Macron
menunjuk Sebastien Lecornu menjadi Perdana Menteri (PM)
Prancis
, setelah PM sebelumnya Francois Bayrou dilengserkan dalam pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen pada Senin (8/9).
“Presiden telah mempercayakan saya tugas membangun pemerintahan dengan arah yang jelas, mempertahankan kemerdekaan dan kekuatan kita, mengabdi kepada rakyat Prancis, serta stabilitas politik dan kelembagaan,” tulis Lecornu di X usai penunjukannya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, dengan mengangkat saya sebagai Perdana Menteri,” imbuhnya, dilansir Reuters.
Lecornu akan menjadi perdana menteri kelima di pemerintahan Macron, dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Prioritas utama Lecornu usai ditunjuk jadi PM adalah mencapai konsensus di parlemen soal anggaran belanja negara tahun 2026.
Tugas ini terbukti “sulit” hingga berujung pada pelengseran Bayrou, yang telah mendorong pemotongan pengeluaran negara secara agresif demi mengendalikan defisit hampir dua kali lipat dari pagu yang ditetapkan Uni Eropa sebesar 3% dari PDB.
PM baru berusia 39 tahun loyalis Macron ini sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan. Dia memasuki dunia politik dengan berkampanye untuk mantan Presiden Nicolas Sarkozy, saat dia masih berusia 16 tahun.
Pergolakan politik Prancis pekan ini semakin menyingkapkan kekacauan yang semakin dalam, karena negara Eropa Barat itu disebut semakin terjerumus dalam “kubangan utang”.
Gonjang-ganjing di pemerintah Presiden Emmanuel Macron ini dimulai sejak Juni 2024, ketika partainya kalah telak dalam pemungutan suara parlemen.
Hasil dari pemungutan suara itu membuat kekuatan parlemen tidak berimbang dan terbagi, sehingga menyulitkan perdana menteri mana pun mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk meloloskan rancangan undang-undang dan anggaran tahunan.
Hasilnya kekuatan di parlemen seimbang, tak ada kubu mayoritas. Aliansi yang dipimpin partai Macron merosot sejak 2022, sementara partai sayap kanan ekstrem Partai Nasional muncul jadi partai terbesar.
(dna/bac)

Baca lagi: Two Minister Ghana Killed in a Helicopter Accident

Baca lagi: Dirjen Dukcapil Kunjungi Jatim, Pastikan Implementasi Arahan Mendagri

Baca lagi: Ridwan Kamil bought installments Mercy BJ Habibie but never paid off

Baca lagi: Kim Jong Un will meet Putin-Xi Jinping in China, what’s up?

Exit mobile version