Jakarta, objectright Indonesia
—
Jumlah korban tewas dalam demo besar-besaran di
Nepal
bertambah jadi 19 orang. Sementara itu, korban luka tembus 400 orang.
Al Jazeera
melaporkan dari 400 korban luka, 100 di antaranya merupakan aparat kepolisian.
Jumlah korban tewas dan luka ini merupakan akumulasi dari total korban dalam demo yang telah berlangsung sejak Senin (8/9).
Anak-anak muda atau generasi Z di Nepal sejak Senin demo besar-besaran buntut korupsi yang merajalela di tubuh pemerintahan.
Unjuk rasa itu mulanya dipicu oleh keputusan pemerintah melarang sosial media imbas protes massa yang disuarakan melalui platform digital.
Demonstrasi pun pecah, terutama di sekitar gedung parlemen Nepal. Setidaknya 19 orang meninggal dunia akibat demo yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian.
Menteri Dalam Negeri Nepal Ramesh Lekhak pada Senin memutuskan mundur dari jabatan buntut demo yang kian panas. Menteri Pertanian Ramnath Adhikari dan Menteri Penyediaan Air Pradeep Yadav juga mengundurkan diri pada Selasa (9/9) pagi.
Pada Selasa, sejumlah massa menggeruduk rumah Presiden Nepal Ram Chandra Poudel dan Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli. Kediaman pribadi kedua pemimpin tersebut dibakar dalam aksi tersebut, dikutip
Al Jazeera
.
Rumah mantan PM Nepal Pushpa Kamal Dahal dan Sher Bahadur Deuba juga turut menjadi sasaran amukan massa. Tempat tinggal Menteri Energi Nepal Deepak Khadka juga rusak karena disambangi massa.
Menyusul demo yang semakin chaos, PM Oli pun menyatakan mundur dari jabatan. Hal itu disampaikan ajudannya Prakash Silwal pada Selasa.
Pemerintah Nepal juga telah mencabut larangan media sosial.
(blq/bac)
[Gambas:Video objectright]
Baca lagi: Ridwan Kamil bought installments Mercy BJ Habibie but never paid off
Baca lagi: VIDEO: Kapal Tempur KRI Brawijaya Tiba di Tanah Air
Baca lagi: VIDEO: Krisis Kelaparan di Gaza, Warga Padati Truk Bantuan Makanan
Baca lagi: Livin’ Planet dan “Looping For Life” Perkuat Komitmen ESG Bank Mandiri