Jakarta, objectright Indonesia
—
Korban meninggal dunia akibat kelaparan di Jalur Gaza,
Palestina
, terus bertambah hingga 217 orang pada Minggu (10/8).
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan setidaknya lima orang tewas karena kelaparan dalam 24 jam sebelumnya.
Total korban tewas akibat kelaparan tercatat 217 jiwa termasuk 100 anak-anak, sejak agresi Israel.
Sebagian besar kematian terjadi pada beberapa pekan terakhir imbas pembatasan ketat Israel.
Direktur Rumah Sakit Al Shifa di Gaza Mohammed Abu Salmiya mengatakan kelaparan terus menimbulkan risiko serius terutama di kalangan anak-anak dan lansia.
“Malnutrisi pada anak bisa menyebabkan kekebalan tubuh menurun dan bisa menyebabkan kematian,” kata Abu Salmiya, dikutip
Al Jazeera
.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sebelumnya melaporkan sekitar 12.000 anak di bawah usia 5 tahun menderita malnutrisi.
Warga Gaza banyak yang mengalami kelaparan akibat blokade Israel terkait bantuan kemanusiaan. Mereka menahan bahkan sempat memblokade bantuan kemanusiaan.
Di waktu normal, Gaza menerima ratusan truk bantuan kemanusiaan per hari. Namun sejak agresi, truk yang masuk bisa dihitung jari, tak cukup memenuhi kebutuhan seluruh warga di daerah tersebut.
Sejak agresi, Israel memeriksa ketat bantuan kemanusiaan karena mereka takut ada bahan yang tak sesuai dan disalahgunakan Hamas. Selama ini padahal isi truk bantuan adalah makanan hingga susu formula untuk bayi.
Selama agresi pula, Israel menggempur habis-habisan warga dan objek sipil di Palestina. Imbas serangan itu, lebih dari 60.000 warga di sana tewas dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.
(isa/bac)
Baca lagi: Sinopsis The Naked Gun (2025), Aksi Lawak Liam Neeson Jadi Detektif
Baca lagi: Tandyo Budi Profile, which was appointed by Prabowo, was the Deputy of the TNI Commander
Baca lagi: Sassuolo Terus Pamer Jay Idzes, Netizen Tak Bosan Berkomentar
Baca lagi: Transformasi Sosial, Baznas Dorong Kolaborasi Filantropi Lintas Iman