Kalduikan

Israel Tangkap 201 Aktivis Flotilla Gaza dari Spanyol hingga Malaysia

Jakarta, objectright Indonesia

Pasukan
Israel
menangkap 201 orang dalam konvoi bantuan kemanusiaan untuk
Jalur Gaza
, Global Sumud Flotilla (GSF), Rabu (1/10).
Juru bicara GSF Saif Abukeshek mengatakan 201 orang ini berasal dari 37 negara, di antaranya yaitu 30 orang dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki, dan 12 dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang ditahan yaitu aktivis iklim dari Swedia Greta Thunberg.
Penahanan itu terjadi saat rombongan kapal GSF mulai mendekati perairan Gaza. Berdasarkan unggahan GSF di media sosial, 13 kapal GSF dicegat dalam aksi ini.
Meski begitu, GSF melaporkan bahwa 30 kapal saat ini berhasil menghindari pasukan Israel dan melanjutkan pelayaran ke Jalur Gaza.
“30 Kapal masih berlayar dengan kuat menuju Gaza, jaraknya hanya 46 mil laut (85 kilometer), meskipun ada agresi terus-menerus dari angkatan laut Israel,” demikian laporan GSF, dikutip dari
Aljazeera
.
Kementerian Luar Negeri Turki telah mengecam intersepsi yang dilakukan Israel terhadap kapal-kapal GSF. Kemlu Turki menyatakan tindakan militer semacam ini membahayakan warga sipil yang tidak bersalah.
“Serangan yang menyasar warga sipil yang beraktivitas secara damai tanpa kekerasan merupakan bukti bahwa kebijakan fasis dan militeristik yang diterapkan pemerintahan genosida Netanyahu, yang telah menjerumuskan Gaza ke dalam bencana kelaparan, tidak hanya dialami warga Palestina,” demikian pernyataan Kemlu Turki.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga mengutuk keras “intimidasi dan koersi” pasukan Israel ini.
“Dengan menghalangi misi kemanusiaan, Israel menunjukkan penghinaan total tidak hanya terhadap hak-hak rakyat Palestina tetapi juga terhadap hati nurani dunia. Armada tersebut merupakan wujud solidaritas, kasih sayang, dan harapan akan mereka yang diblokade,” kata Anwar dalam unggahan di X.
Global Sumud Flotilla adalah gerakan internasional untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang saat ini berada di bawah blokade Israel. Inisiatif ini dilakukan sejak 31 Agustus lalu yang melibatkan puluhan kapal sipil.
Sejumlah jurnalis, tenaga kesehatan, hingga aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, ikut dalam pelayaran ini.
Aksi pelayaran GSF beberapa kali mendapat serangan, yang menurut GSF didalangi oleh Negeri Zionis. Serangan itu di antaranya terjadi saat GSF berlayar di perairan Yunani dan saat berlabuh di Tunisia.
(blq/bac)

Baca lagi: Robertson Sindir Ekitike Usai Kartu Merah ‘Bodoh’

Baca lagi: Pemotor Skutik Yamaha Arogan Adang Bus di Turunan Akhirnya Minta Maaf

Baca lagi: 10 Barang Amenity Kit Pesawat yang Boleh Dibawa Pulang Penumpang

Baca lagi: Why does Kluivert call Nadeo into the Indonesian national team?

Picture of content

content

You may also like