Jakarta, objectright Indonesia
—
Pasukan
Israel
masih membatasi bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke
Jalur Gaza
pada Rabu (15/10).
Pembatasan bantuan kemanusiaan ini melanggar poin kesepakatan gencatan senjata fase pertama antara Israel dan Hamas, yang mengharuskan Zionis mengizinkan lebih banyak bantuan masuk Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontributor Al Jazeera Tareq Abu Azzoum melaporkan sepekan usai gencatan, Israel masih membatasi truk bantuan yang masuk ke Gaza, Rabu (15/10).
“Kami sudah di Jalan Salah Al Din di Deir Al Balah, Gaza, dari sejak dini hari. Dan kami tak melihat ada truk bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza,” kata Azzoum.
Israel sebelumnya sudah menyampaikan ke PBB hanya akan mengizinkan 300 truk per hari atau setengah dari jumlah yang disepakati dalam peace plan usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pejabat Israel menuduh Hamas terlebih dahulu melanggar gencatan karena masih ada 20 jenazah yang ditawan di Gaza.
Israel padahal melanggar gencatan senjata dengan menyerang wilayah tersebut saat kesepakatan dimulai.
Pada hari ini, saksi mata melaporkan tank-tank Israel menembaki warga di Bani Suheila dan Sheikh Nasser, sebelah timur Khan Younis.
Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata fase pertama pada pekan lalu. Kesepakatan ini mencakup pertukaran tahanan dan sandera, penarikan sebagian pasukan dari Gaza, penghentian serangan, dan lebih banyak pengiriman bantuan kemanusiaan.
Israel telah meluncurkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil.
Imbas operasi itu, lebih dari 67.000 warga di Palestina tewas, ratusan ribu rumah hancur, hingga jutaan warga terpaksa menjadi pengungsi.
(isa/dna)
Baca lagi: Ketua PKK Situbondo Ajak Masyarakat Peduli Gizi Anak
Baca lagi: The Komdigi Bakti Competition registration was extended until 31 October
Baca lagi: Sinopsis Chief of Station, Bioskop Trans TV 15 Oktober 2025
Baca lagi: 7 Negara Arab & Muslim Tidak Ikut KTT Perdamaian Gaza di Mesir