Hewan

Mengenal Burung Murai Batu: Si Primadona Kicau dari Indonesia

by Penulis - Sabtu, 29 Juni 2024 19:56
IMG

Burung murai batu adalah salah satu jenis burung kicau yang paling digemari di Indonesia. Bukan hanya karena fisiknya yang menawan, tetapi juga karena suaranya yang merdu. Tak heran jika burung ini menjadi burung kicau termahal di Indonesia.

Sejarah dan Popularitas Murai Batu

Pengalaman menarik pernah dialami oleh Muhammad Nur Alamsyah, seorang warga Brebes, Jawa Tengah. Burung murai batunya yang berharga ditawar hingga Rp6 juta oleh Presiden Jokowi. Burung murai batu milik Alamsyah memang istimewa karena berhasil menjuarai lomba kicau mania pada Piala Presiden 2018. Meskipun begitu, Alamsyah menolak tawaran tersebut karena ia sangat menyayangi burung yang dibelinya pada tahun 2016 seharga Rp250 juta.

Perawatan Mudah untuk Murai Batu

Merawat burung murai batu tidaklah sulit, tetapi membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Burung ini berasal dari famili Turdidae dan dapat ditemukan di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Di habitat aslinya, murai batu lebih suka tinggal di hutan alam yang rapat atau hutan sekunder.

Makanan utama burung murai batu adalah serangga kecil seperti semut, ulat, larva, kaki seribu, cacing, dan belatung. Dalam memelihara murai batu, konsistensi dan perhatian terhadap detail sangat penting. Hal ini termasuk menjaga kebersihan kandang, memastikan asupan makanan yang cukup, dan memberikan latihan berkicau secara rutin.

Morfologi dan Karakteristik Murai Batu

Murai batu memiliki tubuh yang hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan yang berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Burung ini juga memiliki semburat biru di bagian kepala dan ekor yang panjang. Ukuran tubuh murai batu berkisar antara 14-17 cm, dan ekornya yang panjang akan tegak saat burung ini terkejut atau berkicau.

Salah satu jenis murai batu yang paling digemari adalah murai batu medan. Jenis ini terkenal dengan variasi kicauan yang relatif banyak dan merdu. Habitatnya berada di sekitar Bahorok, Bukit Lawang, dan kaki Gunung Leuser, Sumatra Utara. Murai batu medan memiliki tubuh gagah dengan ekor panjang yang melebihi panjang tubuhnya sendiri. Ekor burung ini memiliki pola strip hitam berjumlah empat pasang, dan panjang ekornya bisa mencapai 27 hingga 35 cm. Beberapa individu bahkan memiliki ekor melengkung yang bisa terangkat hingga menyentuh kepala.

Tips Merawat Murai Batu agar Menjadi Fighter

Pemberian Makanan yang Tepat:

  • Berikan voer tinggi protein untuk meningkatkan birahi burung. Voer jenis ini akan membantu meningkatkan energi dan vitalitas burung.
  • Tambahkan ekstra fooding seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong. Jangkrik bisa diberikan 10-15 ekor per hari, kroto satu sendok makan dua hari sekali, dan ulat hongkong empat hari sekali.

Penjemuran dan Pengkorodongan:

  • Jemur burung murai batu setiap hari atau dua hari sekali untuk meningkatkan vitalitasnya.
  • Krodong burung selama beberapa jam setelah dijemur untuk menjaga birahi dan emosinya tetap stabil.

Interaksi dengan Burung Lain:

  • Dekatkan murai batu dengan burung kecil seperti kenari selama satu minggu secara intensif. Terapi ini bisa menaikkan birahi dan emosi murai batu.

Kesimpulan

Murai batu adalah burung kicau yang sangat digemari di Indonesia karena fisik dan suaranya yang menawan. Meskipun perawatannya membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, dengan perhatian yang tepat, burung ini dapat menjadi fighter yang aktif dan berkicau lantang. Jangan lupa untuk memberikan perawatan harian yang konsisten dan memperhatikan asupan makanan serta interaksi dengan burung lain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran burung kesayangan Anda.

Baca Juga: Suara Murai Batu Monoton: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Baca Juga: Tips dan Trik Merawat Murai Batu agar Fighter di Perlombaan

Tags: