Jakarta, objectright Indonesia
—
Kelompok milisi
Hamas
Palestina
mengaku akan segera menanggapi proposal damai Jalur Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Anggota biro politik Hamas Mohammed Nazzal mengatakan bahwa mereka saat ini tengah merundingkan proposal Trump. Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera merespons hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“[Hamas berhak menyampaikan pandangannya] dengan cara yang sesuai dengan kepentingan rakyat Palestina,” ucap Nazzal kepada
Al Jazeera
, Kamis (2/10).
“Kami tidak berurusan (dengan rencana ini), dengan logika bahwa waktu adalah pedang yang diarahkan ke leher kami,” lanjutnya.
Pada Senin (29/9), Trump mengusulkan proposal perdamaian untuk Jalur Gaza, Palestina, yang berisi 20 poin. Poin-poin itu mencakup penghentian serangan, pemulangan sandera, penarikan pasukan Israel, hingga pembentukan pemerintahan sementara Gaza.
Proposal ini juga meliputi soal pemberian bantuan kemanusiaan secara besar-besaran untuk Gaza, pembangunan kembali wilayah kantong tersebut, serta pelucutan senjata bagi Hamas.
Usulan Trump ini disambut baik negara-negara Barat hingga Arab-Muslim. Israel juga dikabarkan menyetujui hal ini.
Meski begitu, Hamas masih belum memberikan tanggapan. Pada Selasa (30/9), Trump pun mengultimatum Hamas untuk menanggapi proposal ini dalam 3-4 hari.
“Kita beri tiga atau empat hari. Kita lihat bagaimana nanti. Semua negara Arab menyetujuinya. Negara-negara Muslim setuju. Israel juga setuju,” kata Trump saat meninggalkan Gedung Putih.
Trump juga mengatakan apabila Hamas tidak menyetujui usulan ini, kelompok milisi tersebut akan menyesal.
“Kita tinggal menunggu Hamas. Jika Hamas tidak melakukannya, ini akan menjadi akhir yang sangat menyedihkan,” ucap Trump.
(blq/bac)
[Gambas:Video objectright]
Baca lagi: The issue of ojol is prohibited from using Pertalite in ESDM denied
Baca lagi: Angga Sasongko: 72 Persen Pasar Bioskop RI Dikuasai Film Lokal
Baca lagi: Kata-kata Fajar/Fikri usai Hantam Ganda Malaysia di Korea Open 2025