Jakarta, objectright Indonesia
—
Armada kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza,
Global Sumud Flotilla
(GSF), menolak untuk menyerahkan bantuan ke
Israel
.
Israel beberapa kali meminta GSF menyerahkan bantuan kemanusiaan tersebut dan mengeklaim akan didistribusikan ke Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, apa alasan Global Sumud Flotilla enggan menyerahkan bantuan kemanusiaan ke Israel?
Pengelola GSF menyatakan tak percaya klaim Israel, mengingat Negeri Zionis tak mengizinkan bantuan PBB masuk secara penuh ke Gaza selama berbulan-bulan, yang menyebabkan bencana kelaparan.
Hukum laut internasional secara tegas melarang blokade laut yang menyebabkan kelaparan warga sipil dan mewajibkan pemberian jalur aman bagi bantuan kemanusiaan.
Israel pada Rabu (1/10) juga membajak armada kapal GSF dan menculik banyak aktivis.
Juru bicara GSF Saif Abukeshek mengatakan Israel menculik 201 orang dari kapal-kapal yang berada dalam pelayaran mengantar bantuan kemanusiaan.
Ratusan orang tersebut berasal dari 37 negara yakni 30 orang dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki, dan 12 dari Malaysia. Salah satu yang ditahan yaitu aktivis iklim Greta Thunberg. Penahanan itu terjadi saat rombongan kapal GSF mulai mendekati perairan Gaza.
Armada GSF mulai berlayar pada bulan lalu dari Spanyol. Berdasarkan unggahan GSF di media sosial, 13 kapal GSF dicegat dalam aksi ini.
Meski begitu, GSF melaporkan bahwa 30 kapal saat ini berhasil menghindari pasukan Israel dan melanjutkan pelayaran ke Jalur Gaza. Bahkan salah satu kapal disebut nyaris mendekati pantai Gaza.
Berdasarkan situs pelacakan kapal-kapal GSF, kapal dengan nama Mikeno (Al Bireh) terdeteksi berada di perairan internasional Mediterania, dengan jarak sekitar 100-120 kilometer di barat daya Gaza City.
(isa/dna)
Baca lagi: No more sign of life, evacuation of Sidoarjo Ponpes using heavy equipment
Baca lagi: Daihatsu Rocky Hybrid 47.8 km per liter Daihatsu BBM test
Baca lagi: Sirkuit Mandalika Raih Homologasi Grade A FIM di MotoGP Mandalika 2025
Baca lagi: DPR Bentuk Pansus Agraria, Dorong Pembentukan Badan Reforma Agraria