Franchise Darksiders dikenal dengan gameplay third-person hack & slash dan nuansa kisah apocalypse yang kelam. Namun pada judul terbarunya Darksiders Genesis, THQ Nordic bersama Airship Syndicate memilih membelokkan arah dengan mengusung sudut pandang isometrik ala action RPG. Game ini menjadi langkah berani yang ternyata cukup membuahkan hasil positif, bahkan membuka pintu baru bagi franchise-nya. Bagaimana pengalaman yang ditawarkan? Berikut ulasan lengkapnya!
Darksiders Genesis berperan sebagai prekuel dari game-game Darksiders sebelumnya. Setelah Perang Eden, dunia berada dalam tahap penataan ulang. Keempat Horsemen of the Apocalypse tetap menjadi penjaga keseimbangan alam semesta. Namun saat Lucifer, sang iblis besar, mencoba mengguncang keseimbangan itu, hanya dua Horsemen—War dan Strife—yang tersisa untuk menghadapi ancaman tersebut.
Strife, dengan kepribadiannya yang lebih humoris dan ceria, dipasangkan dengan War yang serius dan tegas. Kolaborasi mereka menjadi kekuatan utama dalam permainan. Tidak hanya itu, mereka juga menggandeng Samael, rival Lucifer, untuk menghadapi musuh yang lebih besar. Perjalanan mereka tidak mudah karena banyak pengikut Lucifer yang siap menghadang, namun kerja sama dan kekuatan elemen menjadi kunci utama untuk menang.
Perubahan paling mencolok dari Darksiders Genesis terletak pada gameplay-nya. Game ini mengadopsi sudut pandang isometrik dan gameplay action RPG ala Diablo. Meskipun format visual berubah, esensi Darksiders sebagai game dengan aksi cepat dan kombo brutal tetap dipertahankan.
Pemain dapat beralih antara dua karakter: War dan Strife. War mengandalkan pedang besar dan kekuatan brute force, sedangkan Strife unggul dalam serangan jarak jauh dengan pistol dan gaya bermain yang lebih lincah. Masing-masing karakter memiliki skill tree dan elemen unik yang bisa dikustomisasi sesuai gaya bermain pemain.
Salah satu fitur yang tetap dipertahankan dari seri sebelumnya adalah Chaos Form. Saat bar Chaos terisi penuh, karakter dapat berubah menjadi bentuk kekuatan penuh dengan damage besar. Ini sangat berguna saat menghadapi gelombang musuh atau bos dalam kondisi terdesak.
Salah satu daya tarik utama dalam Darksiders Genesis adalah fitur co-op. Pemain bisa bermain bersama teman dalam mode online maupun split screen offline. Hal ini menambahkan kedalaman dan keseruan dalam gameplay, terutama saat berstrategi bersama untuk mengalahkan bos atau menyelesaikan puzzle dalam game.
Meskipun beralih ke tampilan isometrik, game ini tetap menunjukkan kualitas visual tinggi berkat penggunaan Unreal Engine 4. Detail lingkungan, efek partikel, dan animasi serangan disajikan dengan tajam. Peta dirancang dengan detail, dan meskipun tampil dari atas, kesan megah dan epik tetap hadir sepanjang permainan.
Tiap serangan, skill, dan elemen yang digunakan memberikan efek visual yang menyenangkan untuk dilihat. Dari ledakan sihir hingga benturan senjata, semuanya terlihat spektakuler dan mendukung intensitas pertarungan.
Suasana permainan semakin diperkuat oleh soundtrack yang epik. Airship Syndicate menghadirkan musik latar yang sesuai dengan tema dark fantasy dari game ini. Setiap lokasi dan pertarungan memiliki komposisi musik berbeda yang berhasil meningkatkan ketegangan maupun semangat bertarung.
Sayangnya, meskipun premis cerita cukup menarik, penyampaiannya terasa lemah. Tidak ada cutscene sinematik seperti seri sebelumnya. Alih-alih animasi penuh, cerita disampaikan melalui gambar diam dengan narasi suara, yang mengurangi kedalaman emosional.
Salah satu elemen yang kurang maksimal adalah pertarungan bos. Beberapa bos memiliki desain menarik, namun variasinya kurang. Terkadang bos yang sama muncul beberapa kali hanya dengan perbedaan warna. Hal ini bisa menimbulkan rasa repetitif, terutama bagi pemain yang sudah terbiasa dengan pertarungan epik di seri sebelumnya.
Sistem upgrade dan skill tree pada Darksiders Genesis tidak sedalam game Darksiders 2 atau 3. Bagi pemain yang suka eksplorasi kemampuan karakter secara mendalam, mungkin akan merasa fitur ini agak kurang menggigit.
Darksiders Genesis bukan sekadar spin-off, melainkan upaya serius untuk memberikan penyegaran pada franchise Darksiders. Dengan gaya permainan isometrik, co-op mode, dan desain visual yang solid, game ini tetap berhasil menghadirkan atmosfer Darksiders meskipun dengan pendekatan berbeda. Cocok bagi penggemar action-RPG atau pecinta game co-op yang seru.
Meski tidak sempurna dan memiliki beberapa kekurangan dalam aspek naratif dan variasi musuh, Darksiders Genesis tetap layak dimainkan. Apalagi jika kamu menyukai game seperti Diablo, namun ingin sesuatu yang lebih ringan dan penuh aksi, game ini adalah pilihan tepat.