Jakarta, objectright Indonesia
—
China
mengecam kapal perang
Amerika Serikat
USS Higgins dan fregat Inggris Richmond yang berlayar di Selat Taiwan, Jumat (12/9).
Militer China juga mengerahkan Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk mengawasi pergerakan kedua kapal tersebut.
“Tindakan Amerika Serikat dan Inggris mengirim sinyal yang salah dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” demikian menurut Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat, dikutip dari AFP.
Namun, Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan pelayaran tersebut merupakan aktivitas rutin, serta dilakukan dengan sepenuhnya mematuhi hukum dan norma internasional, dan menjalankan hak kebebasan navigasi sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut.
Angkatan Laut AS juga menggemakan pernyataan serupa. Mereka menggambarkan misi tersebut sebagai transit rutin.
Sekutu AS, Taiwan, membela pelayaran tersebut. Kementerian Luar Negeri menyebut kapal-kapal itu melintasi di luar laut teritorial negara pantai mana pun.
“Hak dan kebebasan navigasi di Selat Taiwan tidak boleh dibatasi,” demikian menurut Kemlu Taiwan.
Pelayaran ini terjadi sepekan usai kapal Kanada dan Australia berlayar di selat tersebut.
Kapal-kapal negara Barat memang kerap berlayar di Selat Taiwan. Mereka mengeklaim wilayah itu perairan internasional yang bebas dilalui siapa saja. China, sementara itu, kerap murka dengan tindakan semacam ini.
China mengklaim perairan itu bagian dari wilayahnya. Pemerintahan yang berbasis di Beijing ini juga kerap murka jika ada pejabat asing yang berkunjung ke Taiwan.
Taiwan selama ini berusaha melepas diri dari China. Namun, Negeri Tirai Bambu sempat mengatakan bakal mempertahankan pulau itu bila perlu dengan paksa.
(ada/afp/vws)
Baca lagi: Petinggi Militer China dan AS Temui Prabowo Pekan Ini, Ada Apa?
Baca lagi: VIDEO: Berwisata Sambil Berbelanja di Grand Bazaar Turkiye
Baca lagi: James McAvoy Ditonjok Orang Tak Dikenal di Bar Pesta TIFF
